Karakter Walter White dalam serial layar kaca \\”Breaking Bad\\” ialah salah satu tokoh yang paling rumit dan menarik dalam dunia pertelevisian. Sebagai seorang eks guru kimia yang berubah menjadi produsen methamphetamine, Walter memperlihatkan perubahan drastis dari seorang protagonis yang simpatik menjadi antagonis yang mengerikan. Transformasi ini menimbulkan pro kontra tentang apakah Walter lebih pas disebut sebagai protagonis atau antagonis.
Pada mulanya, Walter White diterangkan sebagai sosok protagonis yang berjuang melawan kanker paru-paru dan berusaha menyediakan masa depan bagi keluarganya. Semangat mulanya yang tampak mulia membuat penonton bersimpati kepada keputusannya untuk memasuki dunia bonus new member 100 narkoba. Tapi, seiring berjalannya waktu, keputusan-keputusan sopan santun yang dipilihnya semakin memperlihatkan sisi gelap dan kepribadiannya yang sebetulnya. Lantas karakter Walter White masih protagonis atau berubah jadi antagonis?
Berikut ini ulas mengenai karakter Walter White dalam Breaking Bad yang telah dirangkum dari berjenis-jenis sumber, Jumat (24/5/2024).
Mengetahui Walter White dalam Breaking Bad
Walter Hartwell White Sr., juga diketahui dengan alias Heisenberg, ialah protagonis fiksi dalam seri layar kaca drama kriminal Amerika Serikat Breaking Bad, diperankan oleh Bryan Cranston. Walter ialah pakar dalam kimia dan salah satu pendiri firma teknologi sebelum semua sahamnya dibeli oleh rekannya.
Sementara rekannya menjadi miliuner, Walter justru cuma menjadi guru kimia SMU di Albuquerque yang frustasi, sebab hampir tidak dapat memenuhi kebutuhan keluarganya ialah istri Skyler (Anna Gunn) dan anaknya Walter Jr. (RJ Mitte) yang menderita cerebral palsy.
Awal Mula Katakter Walter White dalam Breaking Bad yang Berubah Menjadi Antagonis
Awal mula perubahan karakter Walter White dari seorang protagonis menjadi antagonis dimulai dari momen dia didiagnosis menderita kanker paru-paru. Di tengah krisis kesehatan ini, Walter merasa terdesak oleh tekanan finansial yang besar, secara khusus ketika menyadari bahwa asuransi kesehatannya tidak akan cukup untuk menutupi pengobatan dan menunjang keluarganya setelah dia meninggal. Dorongan ini menunjangnya untuk mencari metode-metode tidak konvensional untuk menerima uang dengan cepat.
Keputusan pertamanya untuk memasuki bisnis narkoba, walaupun tampaknya disokong oleh kemauan untuk menyediakan masa depan bagi keluarganya, menjadi spot permulaan bagi transformasinya. Seiring waktu, ambisi dan kemauan untuk mempunyai kontrol atas hidupnya memicu perubahan lebih lanjut dalam kepribadiannya. Walter mulai menemukan rasa kuasa yang dia rasakan dalam dunia narkoba, dan dia menjadi semakin terlibat dalam tindakan-tindakan yang bertentangan dengan sopan santun dan regulasi.
Peran penting dalam transformasi Walter ialah keterlibatannya dengan karakter seperti Jesse Pinkman, seorang eks murid yang terlibat dalam bisnis narkoba. Kekerabatan mereka menjadi semakin rumit seiring waktu, dengan Walter acap kali menggunakan kecerdasan dan manipulasinya untuk memanipulasi Jesse cocok dengan kepentingannya sendiri. Di samping itu, Walter juga mulai mengambil risiko yang semakin besar dan bertindak dengan metode-metode yang semakin kejam untuk melindungi identitasnya dan mempertahankan posisinya dalam dunia narkoba.
Dengan tiap langkah yang diambilnya, Walter semakin jauh dari moralitas yang mendasari keputusan mulanya. Obsesi akan kekuasaan dan ketidakmampuannya untuk menerima realitas bahwa dia ialah komponen dari situasi sulit yang dia ciptakan mengubahnya dari seorang pria lazim menjadi seorang penjahat yang dingin dan tanpa belas kasihan. Identitas alter ego-nya, \\”Heisenberg,\\” menjadi simbol ketakutan dan kekuatan dalam dunia narkoba. Transformasi ini menghasilkan salah satu karakter yang paling rumit dan menarik dalam sejarah pertelevisian, menggambarkan bagaimana niat baik dapat berubah menjadi kriminal besar ketika dipicu oleh keadaan ekstrem dan ambisi pribadi.